Pertama, saya ingin mengatakan bahwa saya sangat senang bahwa Chanel Haute Couture memilih untuk melakukan sesuatu yang lebih menarik untuk pertunjukan mereka musim ini daripada yang mereka lakukan untuk pertunjukan mereka musim lalu. Meskipun, jika Anda menemukan perak dan putih yang membosankan, ini mungkin pecundang lain untuk Anda.

Namun, itu adalah pemenang bagi saya. Untuk pertama kalinya dalam karirnya yang panjang, Karl Lagerfeld membuat koleksi yang benar -benar menghindari hitam dan angkatan laut – pada kenyataannya, itu menghindari warna apa pun, kecuali beberapa setelan chanel tradisional dengan twist kulotte (saya hanya kering sedikit di sana), yang diterjemahkan dalam berbagai pastel. Koleksinya dibungkus dengan indah, manik -manik, dan diterjemahkan dalam palet warna yang paling tak kenal ampun yang dapat Anda bayangkan untuk pembangunan pakaian, tetapi semuanya bekerja persis seperti yang seharusnya. Tentu saja itu terjadi; itu couture.

Lagerfeld telah mengatakan bahwa koleksi itu datang kepadanya dalam flash seperti impian pukul 5 pagi, dan dia menyebutnya sebagai “Neon Rococo.” Itu bukan neon yang persis, tetapi memang memiliki banyak kerumitan yang mewah, yang kurang lebih memenuhi bagian “rococo” dari proklamasi itu. Sementara motif manik-manik mungkin telah mencerminkan kepekaan dan pengerjaan dunia lama, beberapa elemen-menggagalkan garis-garis pada gaun putih, sepatu bot perak mengkilap yang dikenakan setiap model, setelan logam Baptiste Giabiconi saat ia mengawal ujung tradisional yang tradisional di ujung tradisional tradisional tradisional tradisional tradisional tradisional tradisional -Kollection Couture Bride-setidaknya sedikit mengingatkan pada film sci-fi paling modis yang belum pernah Anda lihat. Jika orang -orang yang membuat film -film itu mengenakan aktor mereka di Chanel Couture, saya mungkin mempertimbangkan kembali kebencian saya terhadap genre ini.

Foto melalui fashionologie.com